Seperti halnya wilayah
yang lain di Indonesia, Desa Kenderan yang beriklim tropis yang mengenal adanya
dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan sangat cocok bagi sektor
pertanian, perkebunan dan peternakan.
Sektor
Pertanian
Sektor
pertanian terutama pertanian lahan basah masih merupakan tumpuan utama bagi
masyarakat Desa Kenderan. Pola tanam yang diterapkan pada pertanian lahan basah
adalah padi dan palawija, tetapi pada umumnya masyarakat lebih sering dan lebih
suka menanam padi, sedangkan tanaman palawija disesuaikan dengan musim dan
kebutuhan.
Pertanian
lahan kering yang masuk pada sub sektor perkebunan dan holtikultura berada di
tegalan dan pekarangan rumah. Umumnya menghasilkan kopi, kelapa, durian,
mangga, rambutan, mangga dan buah- buahan lokal lainnya dan termasuk
sayur-sayuran di samping juga ditanami bunga-bungaan yang dipakai untuk
keperluan sarana upacara keagamaan. Produk sayur-sayuran selain dipergunakan
untuk konsumsi sendiri sebagai sumber gizi keluarga juga sebagai komoditi
perdagangan untuk menambah penghasilan keluarga. Dari Kepala keluarga (KK) 60% masih
tergantung hidupnya pada sektor pertanian. Lahan persawahan dan ladang seluas
364,330 Hektar diolah oleh petani agar bisa meningkatkan hasil sesuai dengan
anjuran dari Penyuluh Lapangan Pertanian (PLP) untuk memenuhi kebuhan hidup
dalam keluarga.
Sektor Perikanan di Desa Kenderan sudah mulai
dikembangkan. Petani sudah ada yang mengembangkan tambak, oleh karena
pengetahuan untuk mengelola tambak belum
dimiliki oleh masyarakat. Maka untuk merubah lahan pertanian menjadi tambak
ikan belum banyak, yang ada hanyalah kolam-kolam kecil untuk memelihara ikan
yang bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menyalurkan hobi memancing.
Sub Sektor Peternakan di
Desa Kenderan, pada umumnya peternakan keluarga seperti ternak babi, ternak
sapi, ayam dan itik. Walaupun sudah ada yang berskala besar, Penduduk memelihara ternak kebanyakan hanya sebagai pekerjaan sambilan dan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sektor Seni Budaya
Dalam Sektor Seni Budaya, ditiap tiap banjar
berkembang seni kerawitan dan seni tari sebagai pelengkap wali saat piodalan di
Pura..
Untuk pelestarian
keberadaan Seni Budaya di Desa Kenderan, di masing-masing banjar mengadakan
pelatihan sesuai dengan keperluan, baik seni tari, seni tabuh maupun seni yang
lainnya, di samping untuk menunjang kegiatan Upacara Agama . Sebagai penunjang
kegiatan tersebut, telah berkembang organisasi/kelompok seni dan juga
berkembang sanggar-sanggar tari sebagai wadah/tempat belajarnya para pemula
yang ingin belajar tari dan tabuh.
Sektor Pariwisata
Keberadaan Sektor
Pariwisata di Desa Kenderan belum berkembang walaupun di Desa Kenderan memiliki
tempat tempat wisata. Seperti Taman Telagawaja, Pura Batulusu , pemandangan
alam dan obyek wisata lainnya. Desa Kenderan sedang menyiapkan diri untuk
menjadi Desa Wisata. Desa Kenderan dengan obyek wisata yang ada sudah mulai
dikunjungi oleh Para Wisatawan baik Wisatawan Domestik maupun Wisatawan Manca
Negara.
Sektor Ekonomi
Pemberdayaan
ekonomi masyarakat Desa Kenderan tidak terlepas dari situasi kondisi Wilayah
Negara Republik Indonesia pada umumnya dan Bali pada khususnya, sehingga Desa
Kenderan selalu berusaha menciptakan suasana yang kondusif, aman dan nyaman
agar sektor ini bisa berjalan dengan baik. Di samping sektor-sektor yang lain
untuk membangkitkan sektor-sektor yang lain untuk membangkitkan ekonomi
kerakyatan serta landasan yang kuat perekonomian Desa Kenderan telah ada
sendi-sendi ekonomi antara lain : 3 LPD,
Koperasi yang telah berbadan hukum, dan banyak lagi sekaa-sekaa arisan di
masing-masing banjar.
Berkenaan dengan adanya Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Masyarakat Perdesaan (MP) di Desa Kenderan,
sangat membantu untuk meringankan beban perekonomian masyarakat, karena Program
ini sangat menyentuh kepentingan masyarakat. Di bidang infrastruktur seperti : Perbaikan jalan, perbaikan saluran irigasi, dan lain sebagainya. Di bidang permodalan dan Program Pinjaman Bergulir (PPB) telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya olek Kelompok Ibu-Ibu ( PKK ).
No comments:
Post a Comment